AJN - BANDA ACEH, Dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2024 serta mendukung upaya mitigasi bencana berbasis vegetasi, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), memerintahkan Komandan Kodim 0101/Kota Banda Aceh (Dandim 0101/KBA) untuk mengerahkan personelnya dalam kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove di Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, pada Rabu (09/10/24).
Sebanyak 1.000 bibit pohon mangrove berhasil ditanam dalam kegiatan ini. Sebelumnya, 800 bibit telah ditanam pada tahap awal, sementara 200 bibit lainnya ditanam secara simbolis dalam acara puncak. Selain itu, sebanyak 6.300 bibit mangrove sudah ditanam pada tahap pertama program ini.
Penanaman ini bertujuan untuk memulihkan ekosistem pesisir dan memperkuat ketahanan wilayah pesisir terhadap ancaman abrasi dan tsunami. Mangrove memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, menyerap emisi karbon, serta menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut.
Kegiatan ini melibatkan 50 personel TNI dari Kodim 0101/KBA, dibantu oleh lebih dari 100 warga setempat yang turut serta secara aktif. Sinergi antara TNI dan masyarakat ini merupakan langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan ketahanan wilayah pesisir terhadap bencana alam.
Dengan pendekatan berbasis alam ini, diharapkan masyarakat Aceh akan lebih siap menghadapi berbagai ancaman lingkungan di masa mendatang.
Pangdam IM menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keberlanjutan bibit mangrove yang telah ditanam.
"Kami berharap masyarakat bisa turut menjaga pertumbuhan dan kelestarian mangrove ini, karena keberadaan mangrove bukan hanya bermanfaat bagi ekosistem, tapi juga menjadi benteng alami yang melindungi kehidupan masyarakat pesisir," ujar Pangdam IM.
Penanaman mangrove ini juga sejalan dengan Program Nasional yang digagas Presiden RI Joko Widodo, yang menitikberatkan pada pelestarian dan pemulihan hutan mangrove di seluruh Indonesia. Presiden menyerukan semua pihak untuk turut serta dalam menjaga dan merawat hutan mangrove, seperti yang disampaikan dalam Puncak Penanaman Mangrove Nasional oleh jajaran TNI di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta, pada Mei 2023 lalu.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan ekosistem pesisir Aceh dapat kembali pulih dan terjaga, serta risiko bencana dapat diminimalisir, sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman dan lestari bagi generasi mendatang.
Kegiatan penanaman mangrove ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., Pj. Gubernur Aceh Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, A.Ks., M.A.P., serta sejumlah pejabat penting lainnya.
Di antara yang hadir juga ada perwakilan dari Kedutaan Besar Australia, BNPB, BPBA, serta para mitra dan unsur pengarah BNPB. Acara ini menjadi wujud kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah pesisir Aceh.