AJN - BANDA ACEH, Puluhan anak muda dari Generasi Zoomer (Gen-Z) Banda Aceh membagi-bagikan brosur berisi data Ir Hasanuddin M.Si, bakal calon Wali Kota Banda Aceh 2024-2029, Sabtu (20/7/2024). Mereka mendukung mantan birokrat tersebut karena dekat dengan semua kalangan termasuk generasi milinial.
Di mata Gen-Z Banda Aceh, kota ini butuh sosok pemimpin yang paham perkembangan zaman. Harus melek teknologi dan bisa membawa ibu kota provinsi Aceh menjadi kota modern dan nyaman.
Dari sejumlah tokoh yang telah muncul ke permukaan, mereka menilai mantan Kepala Dinas Perhubungan Aceh itu sangat tepat memimpin Banda Aceh lima tahun ke depan. “Beliau putra Banda Aceh yang sangat paham karakter masyarakat dan permasalahan kota ini,” ujar Dara, seorang simpatisan Hasanuddin.
Karena tertarik melihat track record sosok ini, ia menyatakan tekad untuk mendukung Hasanuddin sebagai calon wali kota. “Apalagi pernah menjadi Pj wali kota tentu menambah pengetahun beliau untuk membawa kota ini ke arah lebih maju,” tambahnya.
Brosur yang dibagikan oleh para Gen-Z di seputaran Taman Ratu Safiatuddin (Taman PKA) itu berisi biodata yang menjelaskan pengalaman kerja dan riwayat pendidikan mantan Kepala Dinas Perhubungan Aceh tersebut. Di salah satu halaman mencantumkan program kerja Hasanuddin jika kelak memimpin Banda Aceh.
Para pendukung menggunakan tagline “Birokrat Save Banda Aceh” dalam mensosialisasiakan program kerja elaki yang punya nama kecil Cut Bit tersebut. Lewat program-programnya, kandidat ini menyatakan tekad untuk menjadikan Banda Aceh menjadi kota idaman dan nyaman lewat sejumlah program.
Hasanuddin ingin mewujudkan itu semua dengan membangun SDM yang unggul dan berdaya saing dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, penguasaan teknologi dan sains, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan disabilitas.
Sebagai ibu kota provinsi yang menerapkan syariat Islam, ia juga akan memberi perhatian terhadap soal ini dengan melakukannya secara efektif dan menyeluruh dengan memperkuat toleransi antarumat beragama.
Hasanuddin, dalam programnya, juga ingin menyediakan pelayanan publik yang ramah, birokrasi yang transparan, dan system yang memperkuat pemberantasan korupsi. Selain itu, ia juga bertekad akan meningkatkan investasi dengan kepastian hukum, perizinan yang cepat dan bebas pungli.
Hasanuddin merupakan kelahiran Banda Aceh tahun 1960. Setelah menamatkan SMAN 3 Banda Aceh, dia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik dan tamat pada tahun 1989. Pendidikan S2 dengan konsentrasi Studi Pembangunan diselesaikan pada 2009.
Rekan jejak pengalaman jabatan, ia pernah tercatat sebagai kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Nagan Raya (2002-2005), kepala Dinas Cipta Karya Aceh (2013-2015), kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh (2015-2017), Plt Wali Kota Banda Aceh (2016-2017), kembali jadi Kadis Perhubungan Aceh pada 2017, dan terakhir Kadis Pengairan Aceh pada 2017 hingga 2018.[]