AJN - BANDA ACEH, Israk Maulana, kasubsi keamanan yang bertugas di Lapas Kelas IIA Banda Aceh adalah sosok yang berada dibalik terciptanya inovasi teknologi “Alat Pendeteksi Getar” yang nantinya akan membantu tugas pemasyarakatan dibidang keamanan dan ketertiban, menurut keterangannya melalui pesan whatsApp, rabu (24/01/2024) pukul 14.00 wib yang bertempat di Lapas Kelas IIA Banda Aceh.
Ika Yusanti, Inspektur Wilayah I didampingi Kadiv Administrasi dan Kalapas Banda Aceh turut menyaksikan percobaan trail and error alat tersebut yang direncanakan akan launching pada awal februari mendatang.
Israk Maulana yang memiliki latar pendidikan jurusan Political Science dengan gelar Bachelor of Human Sciences (B.HSc.) ini tengah mempersiapkan penyempurnaan akhir agar alat pendeteksi getar tersebut dapat segera diimplementasikan,"ucap kalapas".
"Kalapas juga menambahkan" Alat tersebut direncanakan akan berguna untuk mengantisipasi dan mendeteksi dini pelarian, sehingga upaya pembobolan tembok kamar oleh warga binaan akan dapat terdeteksi dengan cepat karena alat akan menangkap sinyal getaran kuat pada area tembok sehingga secara otomatis akan memunculkan notifikasi pemberitahuan lokasi kamar dan blok kepada petugas melalui telepon seluler.
Ika Yusanti memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras dan inovasi dalam menciptakan alat tersebut, “Bagus ini, saya mengapresiasi inovasi baru seperti ini, Apalagi yang menunjang tugas pemasyarakatan,” ujar Ika Yusanti.
Setelah itu,Kalapas Banda Aceh, Edi Sigit Budiman membawa Inspektur Wilayah I beserta rombongan untuk meninjau langsung lokasi proyek pembangunan strap sel.
Setelah berkeliling meninjau beberapa titik, Ika Yusanti dan rombongan melanjutkan kunjungan ke ruang kerja kalapas untuk sejenak beristirahat dan mengobrol santai.
Pada acara tersebut turut hadir kepala kantor wilayah kemenkumham Aceh, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Aceh serta pejabat terkait.