AJN - BANDA ACEH, Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh mengapresiasi keinginan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh untuk mendorong aktivitas UMKM melalui skema pembiayaan.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan akselerasi aktivitas perekonomian sekaligus dalam rangka mencegah masyarakat dari jeratan pinjaman online (pinjol).
“Dalam rangka optimalisasi realisasi, kami terus melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan akselerasi pembiayaan, seperti melalui pembukaan beberapa gerai UMKM di sejumlah wilayah, pelatihan berbasis potensi ekonomi daerah, kerjasama dengan berbagai lembaga, serta upaya ekspansi ke sejumlah pelaku usaha yang saat ini belum terjamah perbankan,” ujarnya.
Hal ini dilakukan menurut Dirut Bank Aceh itu, seiring dengan besarnya potensi ekonomi yang dimiliki sejumlah kabupaten/kota terhadap sektor UMKM.
Muhammad Syah mengungkapkan, pembiayaan UMKM Bank Aceh saat ini telah menyentuh 11.325 penerima yang tersebar di seluruh Aceh.
"Nah, jumlah tersebut tumbuh signifikan sebesar 37% dari total nasabah UMKM periode Desember 2022, yakni sebesar 8.259 nasabah," tuturnya.
Sementara itu, dari jumlah tersebut, tercatat sebesar 3.351 merupakan pelaku UMKM yang menerima Pembiayaan KUR Syariah.
Hingga 10 Juli 2023 ujarnya, realisasi pembiayaan KUR Bank Aceh tercatat sebesar Rp361 miliar.
“Jumlah tersebut merupakan realisasi alokasi KUR yang diberikan Bank Aceh senilai Rp 510.6 miliar untuk tahun 2023,” ujar Muhammad Syah.
Dijelaskan, alokasi senilai Rp510,6 miliar merupakan alokasi pada tahap pertama. Pengajuan penyaluran tahap selanjutnya kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan segera dilakukan apabila alokasi KUR tahap pertama selesai direalisasikan.
“Pencapaian ini merupakan dukungan seluruh pihak, terutama Pj Gubernur Aceh yang concern dalam mendukung UMKM di Aceh,” kata Muhammad Syah. disela penandatanganan akad pembiayaan Bank Aceh dengan pelaku UMKM.
Penandatanganan akad disaksikan langsung oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Pasar Almahirah, Selasa kemarin (11/7/2023).